DPD Partai Demokrat Kalbar Dukung Pelestarian Adat Budaya Cap Go Meh

DPD Partai Demokrat Kalbar Dukung Pelestarian Adat Budaya Cap Go Meh
Harti Hartidjah Wabendum DPP Partai Demokrat ikut serta dalam perayaan Cap Go Meh dengan atraksi naga dari DPD Partai Demokrat Kalbar. (foto istimewa)

Pontianak, Jnews

Tak dipungkiri Perayaan Cap Go Meh di Kota Singkawang Pontianak Kalimantan Barat sebagai salah satu kebudayaan nusantara, merupakan aset tak ternilai yang dapat menyedot para wisatawan untuk datang ke Kalbar. 

Selama sepekan perayaan Cap Go Meh di kota ini menjadi pusat perhatian dan cukup meriah. Tak hanya bagi warga Tionghoa, warga lokal suku Dayak juga ikut meramaikan jalannya perayaan Cap Go Meh.

Melihat antusias warga yang berbaur dalam kegiatan ini perayaan Cap Go Meh dimaknai sebagai wadah persatuan, pengikat persaudaraan antar suku khususnya warga Pontianak dan sekitarnya.

Hal inila yang mendorong tekad bahwa DPD Partai Demokrat Kalbar mendukung pelestarian adat Budaya Cap Go Meh.

Bukti dukungan partai berlambang mersi ini, dengan ikut serta menghibur warga dengan mengikutsertakan Barongsai dan atrasi naga.

Meski hanya di sekitar kantor DPD Partai Demokrat Kalbar, namun atraksi ini berjalan cukup sukses dan meriah.Warga di sekitar pun antusias menyaksikan atraksi naga yang ditampilkan gabungan warga dari multi etnis dan suku.Ada Tionghoa, Dayak dan suku lain yang bergabung dalam atraksi naga.

Acara di mulai dari jalan Budi Utomo markas Yayasan Bun Bu Pekong Siantan Pontianak Utara dilanjut atraksi di Jalan Waru dimana Vihara Paticca Samuppada berada.

"Semua berjalan lancar dan penuh suka cita." tutur Harti Hartidjah Wakil Bendahara Umum DPP Partai Demokrat yang turut hadir di tengah tengah kegiatan acara.

Selain Harti , Ketua DPD Partai Demokrat Kalbar, Ermin Elviani dan Ketua DPC Partai Demokrat Kota Pontianak, Tan Lie Hian turut hadir di sana.

“Kami, Partai Demokrat sejak awal komit terhadap pelestarian budaya-budaya nusantara, termasuk budaya Tionghoa. Kami juga mengajak generasi muda untuk ikut andil dalam melestarikan budaya yang ada,” lanjutnya.

Mengakhiri kegiatan Cap Go Meh, seluruh peserta yang hadir berdiskusi bersama Harti Hartidjah, tentang kebersama yang teramat baik antar suku, dimana atraksi atraksi  tatung ditampilkan oleh organisasi pemuda dan pemudi Dayak Tujuh Talino Pantak Nekupang.

Hal tersebut menggambarkan dan menegaskan bahwa Cap Go Meh  bukan hanya monopoli  hari raya suku Tionghua saja.Tapi Cap Go Meh sudah menjadi bagian dari budaa nusantara yang harus tetap kita jaga dan lestarikan.

(roh/din)