Kontroversi Salam Ala Yahudi Di Pondok Al Zaytun Indramayu

Jogjakarta, Jnews
Pondok pesantren dengan salam yang nyeleneh mungkin hanya di Pondok Al Zaytun. Umumnya pondok pesantren di Indonesia menggunakan salam “assalamu’alaikum” yang lazim digunakan di kalangan umat Islam. Tapi di Pondok Al Zaytun salamnya berbeda. Mereka melafalkan salam “Havenu shalom aleichem”.
Bahkan dalam menyambut tamu, salam tersebut dilantunkan sebagaimana lagu. Tampak dalam video yang diunggah di medsos, para pengurus dan santri Pondok Al Zaytun menyanyikan salam tersebut.
Dalam video tersebut beberapa tamu nampak kebingungan karena menurut mereka salam itu terasa asing. Tak terkecuali Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim selaku tamu pondok sempat terlihat bingung.
Tak mengherankan jika sejumlah kalangan tamu merasa bingung, sebab salam demikian tidaklah lazim. Havenu shalom aleichem adalah ucapan salam di kalangan umat Yahudi.
Karuan saja video tersebut menjadi viral. Bukan hanya viral, video itu juga menghebohkan jagat maya dan memancing beragam tanggapan kalangan netizen. Banyak netizen yang menganggap salam yang diterapkan di Pondok Al Zaytun itu melenceng dari tuntunan agama Islam. Bukankah Islam sudah mengajarkan salamnya sendiri.
Salam yang nyeleneh itu menambah daftar panjang kontroversi pesantren yang berlokasi di Kec. Gantar, Indramayu. Rasanya tak ada habis-habisnya kontroversi pondok pesantren yang konon terbesar di Asia Tenggara itu. Tentu semua itu tak terlepas dari figur pimpinannya yaitu Panji Gumilang. Panji Gumilang juga yang mengajarkan kepada para santrinya salam havenu shalom aleichem. Dalam video yang viral di medsos, tampak Panji Gumilang dengan semangat melantunkan salam nyeleneh tersebut.
Havenu shalom aleichem sendiri merupakan salam dalam bahasa Ibrani yang berarti “Damai kiranya menyertaimu”. Salam demikian biasa digunakan oleh kaum Yahudi. Ucapan salam itu juga biasa dinyanyikan dalam acara kebaktian agama Yahudi. Bahkan lantunan salam ini sebagai bagian dari ibadah atau doa bersama umat Yahudi.
Panji Gumilang mengaku ada alasan tersendiri sehingga dirinya meminta para santrinya untuk menyanyikan lagu tersebut. Para santri diminta untuk menyanyikan lagu Havenu shalom aleichem karena kalimat salam itu bisa dijadikan syair lagu.
Bupati Indramayu Nina Agustina turut merespon kasus yang mengemuka. “Kami telah berkoordinasi dengan pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengenai salam Yahudi yang viral. Namun kami tidak berwenang untuk menindaklanjuti dan menyerahkan semua permasalahan kepada pihak Kementerian Agama,” jelas Nina Agustina.
Namun demikian Nina Agustina telah memerintahkan jajarannya untuk memeriksa status lahan yang ditempati Pondok Pesantren Al Zaytun. Hal ini terkait dengan kontroversi status lahan pondok yang dianggap bermasalah dan bahkan dinilai ilegal.
Sebagaimana kita ketahui, Pondok Al Zaytun juga terjerat kasus kepemilikan lahan. Konon dari 1.200 hektar tanah yang dikuasai pihak Al Zaytun, banyak yang status tanahnya tidak jelas atau ilegal. Tak sedikit lahan milik masyarakat yang diambil alih oleh pihak pondok tanpa melalui prosedur hukum semestinya.
Kita tentu menyayangkan kenyataan tersebut. Dan berharap agar pihak yang berwenang segera mengusut tuntas dan menyelesaikan permasalahan yang ada.
(Amrina – Maharani)