Perjuangan Suami-Istri Pergi Haji Naik Sepeda Ontel, Estimasi Sampai Mekah Tahun 2024

Perjuangan Suami-Istri Pergi Haji Naik Sepeda Ontel, Estimasi Sampai Mekah Tahun 2024

Purwokerto, Jnews

Masjid Baitul Arqom itu menjadi saksi niat mulia dua sejoli. Para jemaah dan keluarga yang menyaksikan melepas keduanya teriring doa. Ada yang meneteskan air mata dan ada pula yang bangga.  
Setelah cukup berpamitan, kedua sejoli mendekati sepeda ontelnya. Sang lelaki menaiki sadel di depan, sedang sang wanita duduk di sadel belakang. Keduanya megucapkan salam dan melambaikan tangan kepada jemaah yang berjajar di halaman masjid kota mendoan Purwokerto. 

Kedua sejoli mengayuh sepeda menyusuri jalanan. Di boncengan belakang tampak teronggok tas dan bekal perjalanan. Di ujungnya berdiri tegak kibaran bendera merah putih. Ada semangat yang menggelora bersama kayuhan sepeda. 

Ya, semangat yang lahir dari tekad kuat kedua sejoli Nasrullah dan Erma Hanura Sari. Pasangan suami istri (pasutri) itu telah bertekad untuk pergi haji ke tanah suci Mekah dengan mengendarai sepeda ontel. Mereka berangkat sejak Minggu, 7 Mei 2023.

Pasutri warga Purwokerto, Jawa Tengah itu semula ingin berangkat menggunakan motor. Namun karena terinspirasi dari melihat video seorang pemuda Magelang yang berangkat haji menggunakan sepeda, maka keduanya kemudian memutuskan naik ontel. Kebetulan Nasrullah juga suka sepedaan. 

Nasrullah sempat ragu untuk menyampaikan keinginannya itu kepada keluarga. Nasrullah berfikir bagaimana cara untuk menyampaikan ke anak-anak termasuk anak menantu. Maklum Nasrullah juga merasa sudah berumur. Usianya yang sudah menginjak 57 tahun tentu tak bisa dibilang muda lagi. Tetapi tekadnya yang telah bulat menguatkan hatinya untuk menyampaikan niatannya kepada keluarga.  

Pada awalnya anak-anak mereka agak berat melepas Nasrullah dan istri. Berbagai tawaran solusi pun diberikan, termasuk pakai pesawat atau backpacker-an, dan lain-lain. Tetapi semua tawaran itu tidak menggoyahkan niat Nasrullah dan istri. Keduanya  sudah berketetapan berangkat haji dengan kendaraan ontel. 

Dengan berat hati akhirnya putra-putri Nasrullah bersetuju dan merelakan kehendak orang tuanya. Setelah itu Nasrullah dan istri segera mengurus paspor serta berbagai keperluan persuratan dan dokumen sesuai kebutuhan perjalanan.  

Sementara untuk kesiapan fisik, pasutri itu gemar latihan sepeda. Tak jarang mereka bergoes ria hingga menempuh jarak puluhan kilometer. Tujuannya tentu agar mereka terbiasa bersepeda dengan jarak yang jauh. Apalagi mereka juga menyadari bakal menempuh perjalanan ke tanah suci Mekah yang berjarak lebih dari 10.000 kilometer.  

Sebuah perjalanan yang teramat jauh dan melelahkan.  Tentu membutuhkan kesiapan fisik dan mental. 
Nasrullah mengaku jika mereka sudah mempersiapkan dalam waktu yang cukup lama. "Persiapannya sudah lama, sekitar satu tahunan. Tadinya saya dan istri mau naik sepeda sendiri-sendiri. Bukan sepeda tandem. Tapi akhirnya kami sepakat pakai sepeda tandem ini," kata Nashrullah menjelaskan.
Nashrullah juga menyebut jika alasan mereka menggunakan sepeda karena daftar tunggu haji cukup lama. Bila mendaftar haji maka daftar tunggunya hingga puluhan tahun. Karenanya mereka memutuskan berangkat secara mandiri. 

Nasrullah menjelaskan, setelah izin anak dan dokumen-dokumen lain telah siap, kini tinggal memikirkan bekal selama perjalanan dan ibadah haji. Untuk kebutuhan bekal tersebut Nasrullah terpaksa harus menjual mobilnya. 

"Ya saya relakan mobil saya jual seharga Rp 60 juta. Sebenarnya kalau dihitung-hitung dana tersebut masih kurang. Tapi ya sudahlah saya bismillah saja," kata Nasrullah optimistis.

Sebagian dari dana itu kemudian Nasrullah gunakan untuk meng-upgrade sepeda. Selain itu, ia juga menyiapkan bekal pakaian termasuk kaos custom yang dipesan secara khusus. Begitu pula tas-tas dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. 

Menurut Nasrullah untuk sampai ke Mekah membutuhkan waktu perjalanan sekitar 8 atau 9 bulan. Sehingga kemungkinan mereka beribadah haji di tahun 2024 mendatang. Rute perjalanan mereka direncanakan melalui negeri Malaysia, Thailand, Myanmar dan India. Untuk menghindari adanya wilayah konflik yang berisiko, maka setelah dari India keduanya memilih melewati jalur Yordania, kemudian menuju Mesir dan akhirnya tiba di Arab Saudi.

Sebenarnya Nasrullah sudah haji saat tahun 2003. Misi touring haji kali ini untuk mengantar istri Nasrullah menunaikan rukun Islam kelima. Sementara ibadah haji Nasrullah sendiri diniatkan untuk orang tuanya yang sudah meninggal. Nasrullah merasa sewaktu orang tuanya masih hidup, bakti Nasrullah sebagai anak masih kurang. Semoga Allah memberi kekuatan dan kemudahan perjalanan haji Nasrullah dan sang istri. Dan menjadikan keduanya beroleh predikat haji mabrur.

(Maya U. Nabila/roh)